Saturday, February 26, 2011

Pengaturan Cara Aplikasi Pestisida


a. Waktu Aplikasi

Aplikasi pestisida seharusnya hanya dilakukan pada waktu populasi atau intensitas serangan OPT telah melampaui ambang ekonomi atau ambang pengendalian. Jangan mengaplikasikan pestisida pada saat populasi atau intensitas serangan OPT masih di bawah ambang ekonomi, atau secara reguler tanpa memperhatikan populasi/intensitas serangan OPT, apalagi tidak ada serangan OPT. Hal ini dimaksudkan agar aplikasi pestisida hanya pada waktu yang diperlukan dan tidak berlebihan.
Selain mempertimbangkan ambang ekonomi, aplikasi pestisida perlu memperhatikan stadia peka sebagian besar populasi OPT terhadap pestisida. Aplikasi pestisida pada stadia peka akan lebih efektif walaupun dengan dosis rendah dan tidak perlu diulang dalam jangka waktu pendek. Contoh: aplikasi pestisida untuk mengendalikan ulat grayak sebaiknya dilakukan pada waktu larva berada pada instar 1--3, karena larva pada instar berikutnya (instar 4--6) relatif lebih tahan terhadap pestisida. Stadia yang relatif tahan pestisida pada umumnya adalah telur dan pupa.
b. Dosis Aplikasi

Dosis (liter atau kilogram pestisida per hektar tanaman) dan konsentrasi (mililiter atau gram pestisida per liter cairan semprot) yang digunakan adalah dosis dan konsentrasi minimum yang efektif terhadap OPT sasaran. Hal ini dimaksudkan agar penggunaan pestisida tidak berlebihan dan residunya tidak tinggi. Di samping itu, penggunaan pestisida yang berlebihan dapat mempercepat terjadinya resistensi.

Informasi tentang dosis dan konsentrasi efektif yang dianjurkan dapat dibaca pada label masing-masing pestisida. Contoh: apabila dosis satu liter per hektar suatu pestisida cukup efektif untuk mengendalikan OPT A, maka pestisida tersebut tidak perlu diaplikasikan dengan dosis lebih daripada itu.
Dosis pestisida yang berlebihan tidak berpengaruh nyata terhadap efektivitas, tetapi dampak negatif yang ditimbulkannya dapat berbeda nyata; terutama residu pestisida, percepatan resistensi, pemborosan, dan pencemaran lingkungan hidup.
c. Sasaran Aplikasi

Perlu diupayakan semaksimal mungkin agar aplikasi pestisida diarahkan pada sasarannya yang tepat, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
  • Tidak diaplikasikan pada bagian tanaman yang akan dikonsumsi. Apabila yang akan dikonsumsi adalah buahnya, maka aplikasi pestisida tidak diarahkan pada buah.
  • Aplikasikan pestisida pada bagian tanaman yang terserang atau ada populasi OPT-nya. Hal ini dimaksudkan agar pestisida terfokus pada bagian tanaman yang memerlukannya; sehingga efektif, efisien, dan tidak meninggalkan residu pada bagian tanaman yang tidak perlu diaplikasi. Contoh: apabila serangan OPT terjadi di pangkal batang, maka bagian yang diaplikasi pestisida cukup di pangkal batang saja, tidak seluruh bagian tanaman.
d. Jangka Waktu Sebelum Panen

Aplikasi pestisida yang terakhir diusahakan sejauh mungkin sebelum panen. Makin jauh dari waktu panen makin baik. Hal ini dimaksudkan agar pada waktu hasil tanaman dipanen, sebagian besar pestisida sudah terurai, sehingga residunya hanya sedikit atau tidak ada. Jangan mengaplikasikan pestisida menjelang atau setelah panen, kecuali pada kondisi tertentu yang memang memerlukannya dan aplikasi pada kondisi tersebut tidak dapat dihindarkan.
e. Tidak Menggunakan Bahan Perekat (Sticker)

Bahan perekat (sticker) adalah bahan tambahan (ajuvan) yang dijual secara terpisah dari pestisida. Beberapa formulasi pestisida sudah mengandung bahan perekat, sedangkan yang lainnya tanpa bahan perekat.
Banyak anggota masyarakat yang menambahkan bahan perekat ke dalam cairan semprot dengan maksud agar pestisidanya tidak mudah tercuci air hujan dan hilang dari tanaman karena tertiup angin.
Dampak dari penggunaan bahan perekat adalah pestisida lebih lama melekat pada tanaman, sehingga masa proteksinya lebih lama. Tentu saja residunya tidak berkurang pada saat dipanen. Oleh karena itu jangan menggunakan tambahan bahan perekat, kecuali keadaan lapangan menuntut dilakukannya penambahan bahan perekat; misalnya pada saat curah hujan sangat banyak.

f. Alat dan Teknik Aplikasi yang Tepat

Alat aplikasi antara lain penyemprot/sprayer (hand sprayer, power sprayer, mist blower) penghembus/ duster, dan pengabut-panas/fogger mempunyai kinerja dan spesifikasi tertentu sesuai dengan tujuan penggunaan yang dirancang oleh pembuatnya. Penerapan teknik aplikasi yang tepat memungkinkan berfungsinya alat tersebut secara optimal. Informasi tentang hal tersebut biasanya tercantum pada leaflet/brosur masing-masing.
Penggunaan alat dan teknik aplikasi yang tepat lebih menjamin efektivitas dan efisiensi. Apabila aplikasinya efektif, maka OPT terkendali. Untuk memperkecil residunya, aplikasi pestisida tidak perlu diulang-ulang dalam jangka waktu pendek.
g. Penggunaan Fumigan

Fumigan adalah pestisida yang mudah menguap; jenis fumigan tertentu dalam kondisi normal sudah berbentuk gas. Penggunaan fumigan dapat dikatakan hampir tidak meninggalkan residu, kecuali pestisida tertentu yang dapat terserap oleh bahan tertentu yang diaplikasi. Fumigan efektif untuk pengendalian OPT yang tersembunyi.

Fumigan akan mudah menguap dan hilang di tempat terbuka. Oleh karena itu fumigan tidak digunakan di lahan pertanian; tetapi diaplikasikan hanya di ruang tertutup dan umumnya untuk produk pasca panen. Kekurangan dari fumigan adalah cara aplikasinya yang memerlukan peralatan dan keahlian khusus; sehingga tidak setiap orang mampu melakukannya, tetapi hanya aplikator profesional atau bersertifikat yang diizinkan untuk menggunakannya.

No comments:

Post a Comment

produk saya

produk saya
lilin aroma teraphy berbahan aktif akar wangi