Friday, January 28, 2011

PENYAKIT BUSUK LUNAK OLEH Erwinia caratovora pv caratovora PADA TANAMAN SAYURAN


Penyebab Penyakit
Penyakit busuk lunak atau disebut juga soft rot ini disebabkan oleh bakteri Erwinia caratovora pv caratovora (jones) Dye, 1978 yang dulu lazim dikenal sebagai Erwinia caratovora (Jones) Holland.
Yang menjadi tanaman inangnya adalah sayuran dan bunga. Biasanya patogen penyebab penyakit ini tersebar diseluruh dunia. Diantaranya Malaysia, Thailand, dan Filipina penyakit ini cukup merugikan tanaman anggrek. (Semangun,2000) Meskipun di Indonesia belum pernah diteliti secara khusus, namun penyakit sering ditemukan di pertanaman maupun pasar-pasar.(Semangun,200)
Karakteristik Patogen

Karakteristik dari genus ini :

Bentuknya berupa batang lurus, dengan ukuran 0,5-1 X 1-3nm, dan termasuk dalam gram negatif. Ciri lainnya : motil dengan peritrisius flagella. Anaerob fakultatif. Genus ini sebagian besar merupakan patogen pada tumbuhan, namun ada juga yang merupakan bakteri saprofit dan epipit.(Goto,)
Mekanisme Serangan

Bakteri dapat menyerang bermacam macam tanaman pertanian maupun hasil-hasilnya, khusunya tanaman hortikultura. Bakteri juga dapat mempertahankan diri dalam tanah dan dalam sisa-sisa tanaman di lapangan.(semangun).

Bakteri penyebab busuk lunak ini merupakna salah satu tipe parasit luka. Oleh karena itu, penyakit ini akan meningkat ketika tanaman inang terluka oleh alat-alat pertanian, angin, pertumbuhan tanaman itu sendiri, atau disebabkan oleh serangga atau cacing.

Tetapi pada umumnya infeksi terkadi melaui luka atau lentisel. Infeksi dapat terjadi melalui luka-luka karena gigitan serangga menularkan bakteri, karena serangga ini membuat luka dan mengandung bakteri dalam tubuhnya

Ketika pada fase pertumbuhan, daun-daunan dan bagian lain dari tanaman. Inang menutupi permukaan tanah, kelembapan pada bagian bawah kanopi tanaman meningkat, dan system perakaran meningkat dibagian tanah sehingga menimbulkan atau membentuk lingkungan yang cocok untuk perkembangan bakteri.(goto)
Gejala

Gejala awal dari busuk lunak yang menyerang sayuran segar ini adalah timbulnya cairan-cairan pada bagian luka. Luka luka itu berkembang dengan cepat dan meyebabkan pembusukan/pembekuan yang luas pada jaringan-jaringan yang diserang/dirusak, sehingga tanaman yang diserang menjadi roboh. Penyakit sering kali bermula dari bagian tanaman yang dekat dengan permukaan tanah. Pada wertel biasanya penyakit dapat diketahui karena adanya layu pada bagian-bagian tanaman yang terdapat atas permukaan tanah.(goto) 


(http://www.infonet-biovision.org/res/res/files/2122.280x185.clip.jpeg)

(http://www.magma.ca/~pavel/science/Erwini1.jpg)

Faktor yang mempengaruhi penyakit

Pembusukan berlangsung dengan cepat dalam udara yang lembab dan pada suhu yangrelaif tinggi. Dalam lingkungan yang sedemikian dalam waktu yang singkat seluruh bagian tanaman yang terinfeksi membusuk sehingga tanaman mati. Dengan demikian di dataran rendah penyakit busuk basah menimbulkan kerugian yang lebih besar. (semangun)
Pengendalian
Menanam kultuvar tahan
Melakukan rotasi tanam dan sanitasi lingkungan tanam
Alat-alat pertanian diusahakan tidak melukai bagian dari tanaman
Mengendalikan serangan dari serangga
Menyemprotkan dengan menggunakan asam oxolinic dan bahan-bahan campuran tembaga siap, 7-10 hari ketika penyakit dating.(Goto)
Apabila terdapat daun yang menunjukan gejala segera dipotong dan dibakar agar tidak menularkan bakteri. Pisau atau gunting yang dipakai untuk membagi tanaman agar didisinfestasikan dalam air mendidih atau formalin.



KESIMPULAN

Erwinia caratovora pv caratovora (jones) Dye, 1978 memiliki banyak inang yaitu tanaman hias, anggek, tomat, kentang dan wortel.

Bakteri ini menyerang bagian daun dan buah. Bakteri masuk melaui luka. Bakteri ini juga dapat masuk karena luka yang disebabkan oleh nematoda. Stilet pada nematoda menusuk pada sel tumbuhan lalu bakteri dapat masuk. Bakteri dan Nematoda memiliki interaksi yang sinergi.
Bakteri masuk melalui luka, lalu menghasilkan enzim yang dapat mendegradasi sel untuk makan bakteri tersebut. Sehingga tanaman layu.
Apabila bakteri tidak menghasilkan enzim, maka tanaman tersebut tidak akan layu.
Untuk mengendalika bakteri ini dilakukan kultur teknis (dengan melihat karakteristik bakterinya), menghindari luka pada pasca panen dan solarisasi.

Pengendalian

  1. Menanam kultuvar tahan
  2. Melakukan rotasi tanam dan sanitasi lingkungan tanam
  3. Alat-alat pertanian diusahakan tidak melukai bagian dari tanaman
  4. Mengendalikan serangan dari serangga
  5. Menyemprotkan dengan menggunakan asam oxolinic dan bahan-bahan campuran tembaga siap, 7-10 hari ketika penyakit dating.(Goto)
  6. Apabila terdapat daun yang menunjukan gejala segera dipotong dan dibakar agar tidak menularkan bakteri. Pisau atau gunting yang dipakai untuk membagi tanaman agar didisinfestasikan dalam air mendidih atau formalin.

No comments:

Post a Comment

produk saya

produk saya
lilin aroma teraphy berbahan aktif akar wangi