Bahan kimia dalam bentuk tunggal atau campuran yang berdasarkan sifat kimia, fisika dan toksikologi berbahaya terhadap tenaga kerja, instalasi dan lingkungan.
Penanganan dan penyimpanan meliputi kegiatan pembuatan, penggunan, pengangkutan, proses, pencampuran dan penyimpanan bahan.
Tidaklah mungkin dapat mengenal cara penanganan dari seluruh jenis bahan-bahan kimia, karena masing-masing mempunyai sifat yang berbeda cara penanganan yang tepat untuk setiap bahan kimia.
Prinsip utama dalam menangani bahan kimia berbahaya adalah “ Think before doing “ artinya sebelum mencampurkan, mereaksikan atau memindahkan suatu bahan kimia perlu dipikirkan kemungkinan apa yang terjadi akibat tindakan tersebut , untuk itu diperlukan informasi. Minimal tentang :
Nama bahan dan label.
Bentuk fisik ; padat, cair atau gas.
Sifat fisik ; titik didih, titik lebur, tekanan uap , suhu dekomposisi dan berat jenis.
Bahaya ; toksis ( beracun ), mudah terbakar, mudah meledak dan lain-lain.
Salah satu sumber kecelakaan dalam menangani bahan –bahan kimia berbahaya dalah peyimpanan atau pergudangan. Banyak sekali kejadian kebakaran atau peledakan yang dimulai dari temapat penyimpanan. Untuk dapat memahami cara penyimpanan bahan-bahan kimia, selain memahami sifat-sifat dari berbagai jenis bahan kimia berbahaya juga perlu memahami reaksi kimia akibat interaksi bahan yang disimpan.
Dan dalam penyimpanan harus juga memperhatikan syarat – sayarat penyimpanan misalnya bahan beracun ( sianida, arsenida, fosfit, sulfida ) memiliki syarat al ; ruangan dingin dan berventilasi, jauh dari bahaya kebakaran, dipisahkan dari bahan-bahan yang mungkin bereaksi, dan disediakan alat pelindung diri. Faktor yang perlu juga dipertimbangkan adalah lamanya waktu penyimpanan untuk zat-zat tertentu. Misalnya eter, zat sejenis eter tak boleh disimpan melebihi satu tahun.
Pestisida yang baik juga harus memperhatikan dimana pestisida tersebut disimpan. Cara penyimpanan pestisida :
- Dalam botol khusus pestisida
- Dalam tas plastik
- Lain-lain
Selain itu juga, kemasan dari pestisida tersebut tidak boleh tembus matahari karena bisa terjadi perubahan senyawa dalam pestisida, terutama pestisida bahan alam yang ikatan senyawanya tidak kuat seperti pestisida sintetik. Penyimpanan juga harus dijauhi dari tempat makanan, jangkauan anak-anak, sinar matahari langsung, kelembaban tinggi, dan lain-lain.
Dalam pengemasan pestisida yang beraneka macam sesuai dengan bentuk pestisida tersebut hal penting yang harus diperhatikan yaitu komposisi, hama tujuan, cara penggunaan, warna peringatan bahaya seperti dibawah ini
warna dasar tanda peringatan yang tercantum pada label pestisida :
Sangat berbahaya sekali : Coklat tua
Sangat berbahaya : Merah tua
Berbahaya : Kuning tua
Cukup berbahaya : Biru muda
Masih ada beberapa faktor lain yang belum dapat dibahas disini. Diantaranya adalah batas penyimpanan yang amat bervariasi bergantung pada jenis serta tingkat bahaya dan bergantung pula pada sistem penyimpanan. Sistem penyimpanan dapat berbeda, yakni penyimpanan terpisah atau bercampur, didalam gedung atau diluar gedung, di lantai dasar atau lantai tingkat atas dan sebagainya. Juga konstruksi gedung dapat berbeda, sebab banyak bahan kimia yang korosif terhadap bahan kontruksi dari logam, plastik dan semen. Dalam hal ini pengetahuan akan sifat – sifat kimia bahan amat diperlukan.
No comments:
Post a Comment