Pengawasan binatang pengerat merupakan aspek yang sangat penting pada saat sebelum dan sesudah panen, juga untuk mengawasi penyakit. Rodentisida tersusun dalam berbagai struktur kimia yang mekanisme kerjanya juga bervariasi tergantung pada spesies yang menjadi targetnya. Bila secara kebetulan maupun sengaja termakan, rodentisida bisa mengakibatkan keracunan yang serius terutama karena dosisnya yang tinggi, sehingga menimbulkan gejala yang parah dan tidak ada antidotumnya. Beberapa jenis rodentisida adalah:
· Zink phosphide (Zn3P2), merupakan rodentisida yang murah dan efektif, bila termakan ataupun bereaksi dengan air akan melepaskan phosphine, tidak stabil dan merupakan molekul reaktif yang menyebabkan kerusakan membrane sel.
· Fluoro asetat, berbau dan berasa. Mudah terserap pada usus dan menginhibisi enzym, umumnya terhadap semua spesies yang termasuk dalam metabolisme glukosa, akhirnya menimbulkan efek terhadap jaringan yang menyimpan energi.
· Alfa naftil tiourea, harus diaktifkan dalam jaringan agar reaktif dan merupakan racun sedang yang menyebabkan pelebaran cairan pada bagian luar sel yang berada pada paru-paru, sehingga dapat menyebabkan kerusakan pada peredaran darah.
· Kumarin/indandion, adalah antikoagulan. Menyebabkan pendarahan pada hidung, saluran pencernaan dan juga persendian.
No comments:
Post a Comment