Resistensi

Serangga merupakan jenis hewan yang memiliki sistem pertahanan yang cukup kompleks. Beberapa diantaranya mampu menyesuaikan diri dan bertahan dilingkungannya dengan sangat hebat. Bukan hanya pertahanan secara mekanis tapi ketahanan kimiawi dalam tubuh serangga terkadang mampu membuatnya tetap bertahan terhadap paparan senyawa racun.  Dalam istilah pertanian dikenal dengan nama Resistensi. 

Resistensi merupakan salah satu kemampuan serangga hama dalam mengembangkan sistem pertahanan tubuhnya terhadap senyawa kimia. Seperti halnya tubuh kita yang memiliki sistem pengenal dalam darah yang dapat mendeteksi zat asing dan membentuk sebuah sistem kekebalan tubuh. Begitu juga serangga hama, mereka memiliki sebuah sistem pengenal zat asing dalam pembentukan sistem kekebalan tubuhnya. Hasilnya serangga memiliki sistem kekebalan yang terus meningkat dan memperoleh ketahanan dalam menetralisir zat asing dalam tubuhnya.

Tidak semua serangga memilki sistem pertahanan yang akhirnya memilki kekebalan pada beberapa senyawa pestisida. Ketika tubuh serangga hama terpapar pestisida, sebagian serangga yang tidak bertahan akan mati, dan sebagian lagi yang bertahan akan membentuk sebuah sistem kekebalan. Lebih hebatnya beberapa sistem kekebalan tubuh ini  ada yang dapat diturunkan pada beberapa generasi serangga  tersebut.  Alhasil pestisida yang berbahan aktif sama menjadi tidak efeketif lagi.

Berikut beberapa tips yang dapat mengurangi potensi terjadinya resistensi :

1. Dalam beberapa musim tanam diusahakan tidak menggunakan pestisida dengan bahan aktif yang sama secara terus menerus.
2. Menggunakan pestisida secara bijaksana dengan tidak menambah dosis dan konsentrasi yang telah dianjurkan.
3. Jika pestisida yang digunakan mulai tidak efektif  segeralah ganti dengan pestisida yang memilki bahan aktif yang berbeda.
4. Mengurangi penggunaan pestisida yang  bersifat Broadspectrum atau memilki serangga sasaran yang banyak.