1. Themede arguens (L) Hack
Nama ilmiah : Themede arguens (L) Hack.
Nama umum : Lesser Tassel Grass
Nama lokal : Memerakan
Familia : Poaceae
Deskripsi :
Akar : memiliki akar serabut.
Batang : batang pada tanaman ini kaku dan ramping, ketinggian + 30-
90cm.
Daun : daunnya runcing ke ujung (acutus), umumnya berambut, seludang
jarang yang berambut, panjang 5-20 cm, lebar 2-8 mm berbentuk
garis atau benang (folium linearum) dengan tulang daun sejajar
(paralel nervis).
Bunga : bunga dapat berupa karangan panicula di akhirr pucuk, panjang
10-20 cm, warna kemerahan atau keunguan, bercabang halus dan
menyebar, spikelet tertutup oleh rambut tipis, tangkainya
ramping dan beberapa rambut halus dan panjang di ujung,
tiap skelet terdiri dari dua floret yang lebih rendah, steril
dan sekamnya berjanggut, yang lebih atas inseksual dan
sekamnya kosong.
Buah : memiliki buah majemuk, jumlahnya relatif banyak.
Habitat : tempat hidupnya di tempat terbuka, tanah yang mengandung
garam, ladang, padang rumput, pinggir jalan dan lahan pertanian.
Perbanyakan : perbanyakan secara generatif dengan biji, seacra vegetatif dengan
stolon
Pengendalian : secara kimiawi yaitu Rubf H 500 Hsb, Unhnex sp, Esteron 4 sp.
2. Ageratum conyzoides L.
Nama umum : Chick weed , bandotan
Nama lokal : Babadotan (Sunda), Wedusan (J)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Gymnospermae
Kelas : Dicotyledonae
Famili : Asteracae
Marga : ageratum
Spesies ; Ageratum Conyzoides L.
Deskripsi :
Akar : tanaman ini mempunyai akar tunggang.
Batang : batangnya berbentuk bulat bercabang, tumbuh tegak, dapat
mencapai ketinggian 60-120 cm. berbulu pada buku-bukunya dan
bagian rendah
Daun : pada daun, berbentuk bulat telur dimana pada bagian tepinya
bergerigi dan berbulu. Daun bertangkai cukup panjang. Duduk
daun bawah berhadapan, sedangkan bagian atas bertangkai pendek
Bunga : bunga pada tanaman ini berkelompok seperti cawan, warna biru
muda, putih dan violet, mahkota bergantung sempit seperti
lonceng terbalik berbentuk lima.
Buah : buah yang terdapat pada tanaman ini berwarna putih, keras,
bergerigi lima, runcing dan rambut sisik ada lima.
Habitat : pada daerah tropis berada pada tempat yang tak tergenang air dan
pada daerah subtropis berada pada ketinggian 1-1200 m dpl. Suhu
optimal untuk tumbuh 16-24 ˚C. intensitas cahaya tinggi yang
dibituhkan gulma ini sehingga pertumbuhan direduksi bila
ternaungi. Dapat tumbuh berasosiasi dengan padi gogo, palawija,
kopi, tembakau, kelapa sawit dan cengkeh.
Perbanyakan : perbanyakan tanaman ini secara generatif dengan biji dan akar.
Pengendalian : dengan cara kimiawi yaitu secara umum dapat diberantas dengan
menggunakan Dalapon, Gliturat dan Paraquat tapi bila terasosiasi
dengan jagung, kacang tanah dan kedelai dapat digunakan
Alachor
3. Oxalis corniculata L.
Nama ilmiah : Oxalis corniculata L.
Nama umum : Schavenclever
Nama local : Cacalincingan
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledonae
Bangsa : Poales
Famili : Oxalidaceae
Marga : Oxalis
Spesies ; Oxalis corniculata
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang.
Batang : batang tegak merayap dengan panjang 0,1-1,4 cm.
Daun : tangkai daun panjang 1,5-10 cm, pada pangkalnya melebar
menjadi pelepah dan anak daun berbentuk jantung.
Bunga : dalam payung tunggal di ketiak dengan 2-8 bunga, daun mahkota
kuning dengan pangkal hijau, panjang 3-8 mm, benang sari di
depan mahkota daun lebih pendek dari pada lima lainnya, tangkai
putik berambut.
Buah : tangkai buah bengkok, buah tegak berbentuk garis dengan ujung
menyempit, panjang ± 2 cm dengan celah membujur, elastis
membuka menutup ruang.
Habitat : tempat tumbuhnya tumbuh di tegalan, kebun sepanjang tembok
dan pagar, tanggul kecil dan jalan setapak di hutan, tumbuh baik
pada ketinggian mencapai 1300 m dpl.
Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif, dengan biji
Pengendalian : secara kimiawi dengan cara pemberian herbisida. trifuralin
dengan dosis 2-8 kg bahan aktif/ha. Bila terdapat dalam jumlah
banyak maka yang digunakan adalah velapon 50 EC. Sementara
metil Bromida Rofan dan daramut setelah fangasi terhadap media
tumbuh.
4. Richardia brasiliensis Gomez
Nama ilmiah : Richardia brasiliensis Gomez
Nama umum : Brood leaf, Button weed
Nama local : Goletrak beuti
Familia : Rubiaceae
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang.
Batang : batangnya berbentuk segiempat, merupakan tanaman berbatang
herba, berbulu dengan tinggi + 6cm.
Daun : daun berbentuk elips dimana pada bagian tengah agak melebar
dan ujungnya pendek dan tajam. Tangkai daun tanaman/ gulma
ini pendek, dimana pangkal daun bersatu dengan stipula yang
berbentuk mangkok. Letak daun berhadapan.
Bunga : pada bunga, mempunyai kelopak yang berambut dengan 4 sepal,
mahkota berbentuk tabung, berwarna putih serta memiliki
benang sari dan putik yang bercabang.
Buah : buahnya mempunyai rambut dan terbagi dalam dua pasang.
Habitat : Tumbuh di tanah yang berpasir,tempat terbuka yang memperoleh penyinaran yang cukup.
Perbanyakan : berkembang biak secara vegetatif dengan stolon dan generatif
dengan biji.
Pengendalian : pengendalian yang dilakukan 2 kali aplikasi dalam 3 pont (1 pont
= 0,566 lb) Sardox HL ditambah 1 pont 2,4-D dalam 40 gallon
air dengan interval 5 minggu.
5. Eleusine indica (L) Gaertn
Nama ilmiah : Eleusine indica (L) Gaertn.
Nama umum : Wire grass, Goose grass, Crawfoot grass
Nama local : Carulang
Familia : Gramineae
Deskripsi :
Akar : memiliki akar serabut.
Batang : batangnya berbentuk cekungan, menempelpipih. Peklepah
menempel kuat. Lidah daun pendek, seperti selaput dan tumbuh
dalam rumpun. Batang seringkali bercabang.
Daun : daun terdiri dari dua baris, tapi kasar pada tiap ujung. Pada
pangkal helai daun berambut.
Bunga : bunga, bulir menjari 3-5, merkumpul pada sisi poros bersayap dan
bertunas. Anak bulir berseling-seling, tersusun seperti genting
Habitat : tanaman ini cepat tumbuh dan berkembang bila memperoleh
cahaya cukup banyak dan air berlimpah. Bila kondisi tidak
menguntungkan gulma ini akan cepat mati, missal menderita
penaungan. Pertumbuhan vegetatif sngat teredusir pada musim
kemarau/ bila RH tanah sangat rendah. Hidup juga pada tanaman
kacang-kacangan.
Perbanyakan : perbanyakan yang dilakukan secara generatif, dengan biji.
Pengendalian : untuk pengendalian gulma yang tidak begitu luas, dilakukan
secara manual. Pada tempat seperti sepanjang tepi jalan, saluran
air dan sebagainya pemberantasannya menggunakan herbisida.
6. Euphorbia hirta L.
Nama umum : Hairy spunge
Nama lokal : Kirinyuh, nanangkaan
Familia : Euphorbiaceae
Deskripsi :
Akar : memiliki akar tunggang, besar dan dalam.
Batang : pada batang, tegak, dengan tinggi sekitar 0,1-0,6 m dan berbulu
pada ujungnya, bercabang bila semakin dekat dengan pangkal.
Daun : daun yang ada memanjang dengan pangkal miring dan pinggir
bergerigi, pada bagian sisi bawah berbulu, panjang 0,5-5 cm.
Bunga : bunga yang terdapat pada tanman ini berkumpul menjadi
karangan bunga yang pendek.
Buah : buahnya berbentuk kapsul dengan tiap-tiap bunga terdiri-dari tiga
kapsul.
Habitat : tempat hidup tanaman ini adalah tegalan, tanah berpasir dan tanah
pertanian diketinggian 1-1400 m dpl.
Perbanyakan : perbanyakan dilakukan secara generatif dengan biji.
Pengendalian : pengendalian dilakukan secara mekanik dengan cara dicabut dan
secara kimiawi dengan menggunakan 2,5 lb MSMA + 5 lb
Sodium Chlorate dalam 4 gallon air dengan penyemprotan
dilakukan setiap lima minggu.
7. Mimosa invisa Maert ex colla
Nama umum : Touch-Me-Not
Nama local : Putri malu
Familia : Leguminoceae
Deskripsi :
Akar : Serabut.
Batang : Berbentuk silindris, berbulu banyak dan terdapat duri. Dapat mencapai ketinggian sampai 1,5 m. Termasuk tanaman tahunan (perennial).
Daun : Sangat sensitif oleh sentuhan, merupakan daun majemuk (folium compositium).
Bunga : Aktinomorphik, poligamus.
Buah : Tidak ada.
Habitat : Majemuk, berupa polong yang lonjong, bilasudah tua akan rontok dan biji akan keluar.
Perbanyakan : Generatif dengan biji.
Pengendalian : Dengan penyemprotan 1,1 kg MSMA + 0,45 kg 2,4-D + 2,2 kg Sodium klorat + 0,61 Surfactant pada 182 liter air dengan jangka waktu 5 minggu.
No comments:
Post a Comment