Pada
kunjungan kuliah lapangan yang berlangsung pada tanggal 2 Juni 2008 ke Balai
Besar Biogenetika Tumbuhan Bogor ini menambah pengetahuan tentang kegiatan
dalam laboratorim untuk pengembangan bioteknologi tanaman. BB Biogen ini
merupakan pusat pengembangan bioteknologi di Indonesia, banyak yang telah
dihasilkan oleh BB Biogen ini misalnya tanaman transgenik, kuktivar dari padi,
ataupun feromon untuk mengendalikan hama. Di dalam BB Biogen ini terdapat
banyak laboratorium dengan fungsi masing-masing, dan kami mendatangi lima
laboratorium yaitu:
a) Laboratorium
Dapur Media
b) Laboratorium
Tanam
c) Laboratorium
Kultur Jaringan
d) Laboratorium
Bank Gen
e) Laboratorium
Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetika
Setiap
laboratorium memiliki fungsi yang berbeda tetapi memilki tujuan untuk
melestarikan suatu komoditas dan menambah varietas dari suatu tanaman. Pada
laboratorium dapur media, tanam, dan kultur jaringan saling menyambung dalam
prosesnya, hasil dari ketiga laboratorium ini setelah menghasilkan maka akan
disimpan berupa bibit pada laboratorium bank gen, bila suatu komoditas ingin
dilihat sifat gen dan akan dijadikan tanaman transgenik maka tanaman tersebut
akan masuk dalam laboratorium biologi molekuler dan rekayasa genetika. Untuk
lebih jelas akan dibahas pada pembahasan.
Pembahasan
Pada
tiga laboratorium pertama yang kami kunjungi saling berkaitan dalam
kegiatannya. Pada laboratorium Dapur Media kita diperlihatkan cara-cara membuat
media untuk dijadikan tempat hidup sementara bagi tanaman secara khususnya, dan
patogen secara umumnya. Saat media telah selesai, maka media itu diteruskan
untuk penanaman bagian tanaman di laboratorium Tanam, disana diperlihatkan cara
untuk memotong bagian tanaman untuk dikembangkan pada media dengan alat-alat
yang serba steril, kemudian media yang telah ditanam itu dimasukkan ke dalam
laboratorium kultur jaringan. Di laboratorium ini sangat bergantung pada
kondisi temperatur ruangan yang berkisar antara 18-20oC, dan lama
penyinaran dari lampu selama 16-18 jam, ini dilakukan agar ruangan mendekati suhu
dan lama penyinaran dari matahari di alam. Di laboratorium ini banyak hal yang
menarik seperti kami melihat tanaman dengan ukuran mini yang akan dikembangkan
dengan proses aklimatisasi. Dari berbagai bagian tumbuhan tersebut akan
didapatkan khalus yang dapat digunakan untuk memperbanyak tanaman, setelah
didapat tanaman lengkap maka tanaman tersebut akan diletakkan ke dalam tanah
pada polibag, dan bila tanaman itu kuat maka akan dilepaskan ke alam. Setiap
siklus hidup dari tanaman saat masih dilaboratorium itu akan memerlukan media
yang berbeda-beda sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan.
Untuk
pelestarian setiap komoditas agar tidak terlupa dengan varietas yang aslinya,
maka setiap komoditas akan disimpan dalam Bank Gen. Didalam Bank gen ini
merupakan tempat penyimpanan komoditas dari padi, jagung, sorgum, terigu,
kacang-kacangan, dan lain-lain. Setiap varietas yang baru akan disimpan sebagai
bank bila nanti diperlukan lagi. Terdapat 3 ruang penyimpan dengan waktu
penyimpana yang berbeda-beda seperti
·
Rak yang berada dalam suatu ruangan suhu
biasa yang berkisar antara 18-20oC yang dapat menyimpan selama 5
tahun
·
Chiler yang bersuhu 0-10 oC
yang dapat menyimpan selama 10-15 tahun
·
Frezer yang bersuhu -18oC
yang dapat menyimpan selama 25-50 tahun
Jadi
untuk setiap komoditas dibuat tiga kantong untuk diletakkan dalam ketiga
ruangan itu, dan di data dalam komputer agar mudah bila mencari.
Selanjutnya
kami masuk ke dalam laboratorium Biologi Molekuler dan Rekayasa Genetika dengan
kegiatan seperti pembacaan DNA, pemotongan DNA, penggabungan DNA, dan kegiatan
lain yang berhubungan dengan DNA, juga pembuatan tanaman transgenik. Untuk
lebih jelasnya segala kegiatan ini meliputi :
a.
Mengekstraksi
dan Mengisolasi DNA
DNA pada sel mahluk hidup biasanya terdapat pada
plasmid dan pada genom (kromosom). Hanya
sel bakteri dan ragi yang diketahui memiliki plasmid.
Plasmid adalah DNA
berbentuk lingkaran yang tidak berada di inti sel. Pemisahan plasmid atau DNA
genomik dari selnya disebut sebagai isolasi.
b.
Isolasi
DNA
Isolasi biasanya melibatkan pemecahan membran sel
(dan mungkin juga membran nuklir) dan juga dinding sel tanaman. Mencampurkan sel-sel dengan deterjen seperti
SDS (sodium dodecyl sulfate) atau deterjen cair biasa (seperti Palmolive Green
atau Woolite) akan menyebabkan pecahnya dinding sel (jika ada) dan membran
sel. Lysozyme dapat ditambahkan ke sel
bakteri sebagai bahan pembantu terjadinya lisis. Mencampurkan protease seperti asam papain
atau bahan pelunak daging dan kloroform (sel tanaman) dapat melepaskan molekul
protein (seperti histone) dari DNA.
Penambahan larutan garam
akan membantu agar DNA dan protein tetap berpisah.
c.
Memotong DNA
DNA dapat dipotong secara persis dengan menggunakan
protein yg disebut enzim restriksi. Ada
lebih dari 100 enzim restriksi. Enzim-enzim tersebut disintesis oleh berbagai jenis
bakteri sebagai mekanisme pertahanan diri terhadap serangan mikroorganisme
musuhnya.
Enzim-enzim tersebut selalu
memotong DNA di tempat yang tepat pada sekuens (urutan) rangkaian purin dan
pirimidin tertentu.
d.
Memisahkan potongan DNA
Setelah DNA dipotong, hasil potongannya belum
terpisah. Untuk memisahkannya digunakan
elektroforesis. DNA ditempatkan pada
silika gel dan pada ujung positip aliran listrik. Kemudian diberi tegangan negatif, sehingga
potongan-potongan DNA akan bergerak ke kutub negatif. Potongan dengan ukuran
lebih kecil akan bergerak sampai titik terjauh, sementara yang berukuran besar
akan bergerak lambat.
e.
Membaca DNA Untuk membaca DNA, DNA ditempatkan pada test tube
berisi DNA polimerase. Complementary
strand terbentuk dan kemudian dipisahkan dengan elektroforesis. Hasilnya adalah sekuens DNA dari strand
orisinal. Sekarang proses sekuensinya
dapat dilakukan sendiri oleh komputer.
f.
Menggabungkan potongan DNA
DNA yang sudah terpotong dapat disambung kembali
dengan bantuan enzim ligase. Enzim ligase juga disintesis oleh bakteri sebagai
pertahanan diri. Jika DNA mereka
dipotong oleh enzim restriksi musuhnya, maka bakteri dapat menyambungkannya
kembali dengan bantuan enzim ligase.
No comments:
Post a Comment