Setiap pestisida atau produk perlindungan tanaman yang diperdagangkan terdiri atas tiga bagian utama, yakni bahan aktif, bahan-bahan pembantu, dan bahan pembawa. Bahan aktif adalah senyawa kimia atau bahan bioaktif lainnya (mikroorganisme, ekstrak tumbuhan, dsb.) yang mempunyai efek pestisida (pesticidal effect), yakni meracuni OPT atau efek biologi (biological effect).
Apabila suatu bahan aktif merupakan suatu senyawa kimia, maka bahan aktif tersebut diberi nama kimia (chemical name), yaitu nama yang didasarkan atas struktur atau rumus kimia senyawa tersebut. Misalnya, nama dagang Brestan 60WP dan Polyram 80WP, bahan aktifnya mempunyai nama kimia Manganese ethylenebis (Dithio-carbamat), nama dagang insektisida Curacron 500EC mempunyai nama kimia 0-4-bromo-2-chlorophenyl 0-ethyl s-propyl phosphoro-thioate.
Bahan aktif sering diberi nama umum atau nama generik (common name, generic name) yang lebih singkat, lebih mudah diingat dan dimengerti oleh semua orang yang berkecimpung dibidang pestisida. Contoh fungisida polyram 80WP dan Brestran 60WP mempunyai nama umum bahan aktif bernama maneb. Insektisida Curacron 500EC mempunyai bahan aktif bernama profenofos. Bila bahan aktif pestisida adalah mikroorgannisme, maka nama umunya cukup disebutkan nama spesies jasad reniknya. Misalnya, insektisida Turex WP dan Delfin WP berbahan aktif Delta endotoksin dari Bacillus thuringiensis(Bt).
Dengan mengetahui kandungan bahan aktif masing-masing pestisida, maka kita tidak perlu terlalu terikat pada suatu nama dagang, tetapi kita dapat memilihnya dari berbagai nama dagang yang ada. Demikian halnya, bila kita hendak mencampur pestisida, maka kita dapat menghindari mencampur dua atau lebih pestisida yang bahan aktifnya sama.
No comments:
Post a Comment