Busuk pangkal batang, yang di sebabkan oleh Ganoderma spp. Adalah penyakit patogenik yang menimbulkan kerugian yang sangat berarti bagi perkebunan kelapa sawit di Asia Tenggara. Penyakit ini dapat mematikan hingga 80%. Penyakit ini juga merupakan masalah yang cukup serius di Zaire karena kerugian yang di timbulkan cukup signifikan.
Karakteristik
Busuk pangkal batang kelapa sawit disebabkan oleh Ganoderma boninense dan Ganoderma miniatocinctum. Tubuh buah jamur mula-mula tampak sebagai suatu bongkol kecil berwarna putih, pada pangkal pelepah daun atau pada batang diantara puntung-puntung pelepah daun. Tubuh buah berkembang terus menjadi berbentuk kipas tebal, meskipun bentuk ini dapat sangat bervariasi.
Kadang-kadang tubuh buah seperti mempunyai tangkai. Seringkali banyak tubuh buah dibentuk berdekatan, saling menutupi atau saling bersambungan sehingga menjadi suatu susunan yang besar. Warna permukaan atas tubuh buah bervariasi dari coklat muda sampai coklat tua, biasanya tampak mengkilat seperti dilapisi lak, khususnya pada waktu masih muda. Permukaan ini kurang rata mempunyai zone-zone, yang paling luar berwarna putih. Permukaan bawahnya berwarna putih suram, yang jika tersentuh akan segera berubah menjadi kelabu kebiruan. Lapisan bawah tubuh buah terdiri atas lapisan pori, tempat terbentuknya basidium dan basidiospora.
Tubuh buah Ganoderma boninense di Sumatera Utara mempunyai lapisan kutis ( lapisan atas ) yang tebalnya sampai 0,1 mm, terdiri atas benang-benang rapat yang sel-selnya berukuran 20-30 X 4-10 mikrometer. Pori bergaris tengah 150-400 mikrometer, dengan disepimen ( jaringan antara ) 30-60 mikrometer. Basidiospora berbentuk bulat panjang, berwarna keemasan, bagian atasnya agak rata, berduri jelas, kadang-kadang mempuntai vakuola yang jelas. Basidiospora berukuran 9-12 X 4,75-6 mikrometer.
Gejala
Daun-daun pada tanaman sakit berwarna lebih pucat daripada daun-daun tanaman sehat.Akhirnya daun-daun yang sakit akan mati mulai dari daun yang lebih tua dan disusul oleh daun-daun yang lebih muda. Kadang-kadang daun-daun tersebut tetap tegak, tapi pada umumnya terkulai pada pangkal pelepahnya atau bahkan patah. Cepat atau lambat batang tanaman kelapa sawit yang sakit itu akan patah pada bagian pangkal dan tumbang. Tanaman kelapa sawit yang terinfeksi biasanya akan mati dalam waktu 6-12 bulan sejak munculnya gejala pembentukan kuncup daun yang berlebihan.
Akar-akar tanaman kelapa sawit yang terserang penyakit busuk pangkal batang menjadi sangat rapuh dan jaringan-jaringan internalnya menjadi sangat kering dan bertepung sehingga akar-akar itu mudah remuk jika ditekan. Jaringan korteksnya berwarna coklat dan terdesintegrasi, sedangkan stelanya jadi hitam. Perakaran biasanya mati seluruhnya dan kemudian ditumbuhi berbagai mikro-organisme saprofitik.
Daur penyakit
Ganoderma menular ke tanaman sehat bila akar tanaman ini bersinggungan dengan tunggul-tunggul pohon yang sakit. Akar-akar tanaman kelapa sawit muda tertarik kepada tunggul yang membusuk karena kaya akan hara dan mempunyai kelembaban tinggi. Akar kelapa sawit banyak ditemukan di dalam jaringan tunggul dan akar-akar kelapa yang mengalami dekomposisi.
Agar dapat menginfeksi akar tanaman sehat, jamur harus mempunyai, bekal makanan yang cukup. Untuk menginfeksi diperlukan inokulum ( penular ) yang paling sedikit berukuran 750 cm kubik. Untuk pohon yang lebih besar diperlukan inokulum yang lebih besar pula. Dengan demikian potongan-potongan akar yang lepas-lepas akan terlalu kecil untuk menjadi sumber infeksi. Jaringan batang sakit menjadi sumber infeksi yang lebih baik dari pada jaringan akar sakit. Sedang adanya luka pada akar dapat meningkatkan infeksi. Meskipun Ganoderma membentuk banyak tubuh buah, sampai sekarang peran sporanya belum diketahui dengan jelas. Namun, pada umumnya dianggap bahwa spora ( basidiospora ) tidak dapat menyebabkan terjadinya infeksi langsung pada tanaman kelapa sawit sehat. Diduga dengan spora ini jamur dapat mengadakan infestasi dan berkembang pada kayu-kayu, yang seterusnya bahan-bahan ini dapat menjadi sumber infeksi bagi kelapa sawit sehat. Jadi spora lebih berfungsi untuk memencarkan sumber infeksi.
Beberapa faktor lingkungan yang diperkirakan berpengaruh terhadap munculkya penyakit busuk pangkal batang, umumnya lemahnya tanaman merupakan faktor pendorong terjadi infeksi. Tipe tanah seperti struktur lumpur pantai dan tanah yang kedap air (impermeable) mendorong meningkatnya serangan Ganoderma. Hal-hal lain yang juga berasosiasi dengan penyakit ini adalah drainase dan sanitasi yang kurang baik, serta kurangnya unsur hara.
Pengendalian
Sekali gejala penyakit ini tampak, maka kecil harapan untuk menyelatkan tanaman yang bersangkutan, karena pada saat itu sekurang-kurangnya 50% jaringan pangkal batang biasanya telah terserang Ganoderma. Oleh karena itu pengendalian penyakit ini harus dilakukan secara komprehensif .
Pada konsep PHT, pestisida mulai digunakan jika populasi hama telah meningkat dan berada di atas nilai ambang ekonomi. Jika populasi hama masih rendah, keberadaannya tidak akan merugikan proses budi daya tanaman. Untuk itu diperlukan metode pengendalian sedemikian rupa, sehingga aman dilakukan secara periodik.
Penerapan konsep PHT sangat beragam, tergantung dari keadaan ekosistem setempat, sehingga tidak perlu di berikan rekomendasi untuk pelaksanaan PHT. Berdasarkan prioritas pelaksanaannya di lapangan, teknik pengendalian PHT bisa dilakukan sebagai berikut.
Pengendalian secara Hayati
Dalam penelitian secara in vitro diketahui bahwa pertumbuhan Ganoderma spp dapat di hambat oleh Trichoderma koningii. T. Viride, T, harzianum. Penicillium citrinum, Aspergillus dan Gliocladium sp.Namun, untuk aplikasi di lapangan masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Pengendalian secara Genetik
Pengendalian secara genetik dilakukan dengan melakukan pemilihan jenis tanaman dan varietas yang tahan terhadap serangan OPT, mempertimbangkan kesesuaian dengan kondisi lingkungan di lokasi penanaman. Contohnya tanaman dataran tinggi di dataran rendah akan meningkatkan kemungkinan terserang OPT.
Pengendalian secara Mekanik
· Membersihkan sumber sumber infeksi sebelum penanaman.
Rumpang-rumpang ( tempat-tempat kosong ) diteliti, tunggul-tunggul dan gumpalan-gumpalan akar disekitar tunggul digali, untuk dikumpaulkan dan dibakar. Batang-batang pohon tua dipotong-potong, dikumpulkan dengan traktor, ditumpuk dengan baik, untuk akhirnya tumpukan batang dan tunggul tadi dibakar dengan dibantu dengan minyak dan daun-daun. Peracunan tanaman sebelum dibongkar dengan alat besar akan mempercepat dekomposisi batang dan tunggul dan juga akan mempermudah pembakaran. Pembusukkan tunggul dan gumpalan akar dapat dipercepat dengan pemberian urea (kristal ) sebanyak 1 kg setiap pohon.
· Mencegah menularnya penyakit dalam kebun.
Pohon-pohon yang telah menunjukkan gejala daun pada umumnya tidak dapat ditolong lagi. Pohon ini diracun, kemudian ditebang, tunggul beserta dengan gumpalan-gumpalan akarnya digali. Bila ada pembusukkan pada pangkal dapat diketahui cukup dini, pohon masih dapat ditolong dengan pembedahan ( Surgery ). Bagian dalam pohon yang busuk dipotong, termasuk bagian yang berwarna kuning, dengan alat semacam alat pemanen buah. Luka potongan ditutup dengan penutup luka.
Untuk mencegah meluasnya penyakit dalam kebun dianjurkan untuk membuat selokan isolasi disekitar tanaman-tanaman yang sakit. Selain itu juga dianjurkan untuk mengumpulkan tubuh buah jamur dan menimbun pangkal batang dengan tanah agar jamur tidak membentuk tubuh buah.
Pengendalian secara kimiawi
Salah satu usaha untuk menyembuhkan pohon yang pangkal batangnya terinfeksi, atau untuk mempertahankannya agar pohon dapat bertahan lama dan memberikan hasil tambahan adalah dengan menginjeksi pangkal batang dengan fungisida sistemik. Fungisida yang digunakan adalah campuran karboksil dan quintozen, siprokonazol, propikonazol, flusilazol, flutriazol, heksakonazol, triadimenol, karboxin, difenokonazol dan penkonazol.
salam dari seberang..
ReplyDeletetuan, infrmation yang bagus..penyakit ini sudah macam pemandangan biasa di ladang2 sawit malaysia..terdapat beberapa laporan yg mengatakan tricho bila aplikasi di ladang tidak begitu efektif walaupun cekap ketika ujian di makmal...pendapat saya,mungkit secara logiknya tricho adalah fungi tanah menyebabkn ia kurang berkesan pada akar pokok..bagaimana pula pendapat tuan tentang fungi akar micoriza terhadap benteng ketahanan pohon sawit terhadap ganoederma...?
maaf tuan baru saya balas komennya... sebelumnya terima kasih atas pendapatnya.. memang untuk pengendalian jamur ini kita sering menemukan kesulitan bahkan penyemprotan dengan fungisida pun masih belum efektif.. berdasarkan pengalaman aplikasi tricho yang tidak berhasil dikarenakan aplikasi yang terlambat.. tricho sebagai tindakan preventif akan bekerja baik jika diaplikasikan sebelum tanam.. memang benar tricho adalah fungi yang tidak bekerja sama secara langsung dengan akar sehingga tricho tidak terlalu efektif jika ganoderma sudah lebih dahulu menginfeksi akar. apalagi jamur ini memiliki karakter gejala yang sulit terdeteksi secara dini. Saya setuju bahwa mikoriza punya harapan lebih besar sebagai jamur yang berasosiasi dengan akar dan mampu menginduksi ketahanan. akan tetapi sampai saat sekarang belum ada penelitian pasti yang menjelaskan bahwa penerapan michoriza di lapangan lebih efektif dibandingkan tricho. kesimpulan yang dapat saya ambil untuk pengendalian jamur ini adalah penekanan pada pengendalian secara preventif dengan melakukan pembersihan inokulum penyakit ini..
Deletesalam TT,
ReplyDeletePihak kami, Ancom Crop Care sedang melakukan ujian bersama MPOB untuk mengawal penyakit ganoderma ini pada pokok kelapa sawit, laporan progress (18 bulan) boleh dirujuk pada presentation Dr.Idris di http://www.slideshare.net/mgadafi/progress-report-18-months-efficacy-of-tetraconazole-to-control-ganoderma-infected-palms
terima kasih bapa atas informasinya sangat bermanfaat
ReplyDelete