Masih kurangnya apresiasi masyarakat Indonesia terhadap produk sendiri terutama barang pertanian dipengaruhi oleh beberapa hal. Mutu atau kualitas merupakan hal penting yang tidak boleh diremehkan. Mutu barang yang rendah akan berimbas pada citra produk yang pada akhirnya akan mempengaruhi harga. Rendahnya kualitas produk yang dihasilkan dipengaruhi beberapa faktor, dan salah satu diantaranya adalah kurang baiknya penanganan pasca panen.
Pasca panen merupakan salah satu kegiatan penting dalam menunjang keberhasilan agribisnis. Meskipun hasil panennya melimpah dan baik, tanpa penanganan pasca panen yang benar maka resiko kerusakan dan menurunnya mutu produk akan sangat besar. Seperti kita ketahui bahwa barang pertanian bersifat mudah rusak, , mudah busuk, tidak dan tahan lama sehingga pemasarannya sangat terbatas dalam waktu maupun jangkauan pasarnya, sehingga butuh penanganan pasca panen yang baik dan benar.
Khususnya pada penanganan pasca panen produk buah-buahan, para pelaku usaha masih menemukan berbagai kendala. Keruksakan pada produk pasca panen sulit dihindarkan, baik itu yang diakibatkan oleh faktor fisik, mekanik, maupun organisme. kegiatan penanganan pasca panen khususnya untuk kalangan menengah kebawah masih sangat tradisional sehingga penaganan produk pasca panen belum terintegrasi dengan baik. Pengetahuan mengenai tekologi penangan pasca panen yang baik merupakan hal mendasar namun sangat penting untuk diaplikasikan oleh para usahatani jika ingin produk buah-buahan mereka memiliki mutu yang baik degnan memperkecil resiko kemungkianan terjadinya keruksakan.
Berikut Beberapa Teknik Pengandalian Pasca Panen
· Pre-sorting
Pre-sorting biasanya dilakukan untuk mengeliminasi produk yang luka, busuk atau cacat lainnya sebelum pendinginan atau penanganan berikutnya. Pre-sorting akan menghemat tenaga karena produk-produk cacat tidak ikut tertangani. Memisahkan produk busuk akan menghindarkan penyebaran infeksi ke produk-produk lainnya.
· Pembersihan
Pembersihan dapat dilakukan dengan sikat atau melalukan pada semprotan udara., untuk menghilangkan kotoran seperti debu, insekta atau residu penyemprotan yang dilakukan sebelum panen.
· Pemasakan Terkendali
Gas etilen digunakan untuk mengendalikan pemasakan beberapa jenis buah. Teknik ini cukup cepat dan memberikan pemasakan yang seragam sebelum dipasarkan.
· Pengemasan
Pengemasan sisir pisang pada kotak karton per 15 kg (3-5 sisir ukuran besar atau 6-9 sisir ukuran kecil), agar tidak terlalu padat sehingga kelembaban terjaga dan mengurangi adanya tekanan.
· Penyemprotan fungisida
Fungisida yang biasa digunakan adalah Al2(SO4)3 dengan dosis 120 ml/15 kg pisang, untuk mencegah adanya serangan jamur patogen.
No comments:
Post a Comment