LEM TIKUS

            Tikus termasuk family Muridae ini terdiri dari enam subfamily yang meliputi 100 Genus. Di antara jumlah ini 29 Genus terdapat di Indonesia. Di Indonesia tercatat tidak kurang dari 150 spesies tikus, tidak semua tikus berperan sebagai hama.

Untuk menanggulangi masalah hama tikus tersebut, banyak cara pengendalian yang digunakan baik dalam skala besar maupun kecil, meliputi pengendalian secara mekanik dan kimia. Salah satu bentuk pengendalian mekanik dalam skala kecil  selain dengan menggunakan perangkap dapat juga dilakukan dengan menggunakan lem.

Lem tikus merupakan alternatif pengendalian dalam ruang lingkup yang relatif sempit, misalnya disekitar rumah atau perkantoran. Lem tikus memiliki beberapa kelebihan dalam upaya pengendalian tikus dalam skala kecil, antara lain efektif, efisien, murah, dan relatif aman bagi kesehatan manusia.

Alat dan Bahan

Alat                       : - Kompor  listrik

              - Wadah (Kaleng)

              - Pengaduk

Bahan                   : - Gondorukem                      40%

  - Oli/Minyak                          35%

  - Latex                                   20%    

  - Antraktan (Esens Coklat)     5%

Cara pembuatan

-    Timbang gondorukem sesuai dengan komposisi yang ingin dibuat, setelah itu ukur minyak dan latex serta antraktan sesuai dengan komposisi.

-    Panaskan kompor, kemudian masukkan sedikit oli/minyak beserta gondorukem kedalam wadah (kaleng), aduk sampai mencair.

-    Setelah mencair, kemudian memasukan sisa oli/minyak, lalu di aduk sampai rata.

-    Masukan latex sedikit demi sedikit sampai merata sambil terus diaduk agar latexnya tidak menggumpal.

-    Setelah latexnya tercampur rata masukkan essens coklat untuk menambah aroma.

-    Setelah mendidih tuangkan  pada tempat yang telah disediakan, biarkan samapi dingin.

-    Lem tersebut siap dipasarkan.