Dalam memudahkan proses pembelajaran mengenai anatomi tubuh tikus dan cara membedakan antara beberapa spesies tikus yang merupakan hama pada tanaman pangan, pada umumnya dilakukan dengan cara menunjukkan spesimen dari beberapa spesies tikus. Dari spesimen tersebut mahasiswa dapat belajar banyak mengenai karakter morfologi dari beberapa spesies tikus. Selain mempelajari karakter morfologi dari tikus, mahasiswa juga dituntut untuk dapat mempraktekkan cara membuat spesimen tersebut.
Secara umum pengawetan tikus dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu cara basah dan cara kering. Berikut penjabaran mengenai cara pengawetan tubuh tikus :
- Pengawetan Cara Basah
Pengawetan cara ini dilakukan dengan melakukan perendaman tikus kedalam larutan Formalin atau Alkohol. Kemudian wadah rendaman tersebut ditutup dan bagian tutupnya diolesi Parafin. Apabila cairan pengawet tersebut keruh, secepatnya di ganti dengan cairan yang baru agar spesimen tersebut tudak berbau.
- Pengawetan Cara Kering
Berbeda dengan pengawetan cara basah yang cenderung lebih mudah untuk dilakukan, pengawetan cara kering agak sulit untuk dipraktekkan. Caranya adalah tikus yang akan di jadikan spesimen dibius dengan menggunakan chloroform. Kemudian dikuliti hingga seluruh dagingnya terpisah dari kulit, usahakan kulitnya tetap utuh seperti keadaan sebelumnya. Setelah itu badan tikus tersebut dibentuk kembali dengan menggunakan kapas dan kawat, sehingga keadaannya seperti semula.
I. Alat & Bahan
Alat : - Alat pembedah (Pisau/gunting)
- Kawat, jarum, benang, dan tang
- Jarum pentul
- Kapas
- Timbangan
- Tissue
- Toples
- Kertas label, pensil, penggaris
Bahan : - Cairan chloroform/ eter
- Sabun Arsenit
- Bedak
II. Cara Pembuatan
- Masukkan tikus kedalam toples, kemudian tambahkan dengan chloroform yang sudah dibubuhkan pada kapas. Tutup toples tersebut, biarkan sampai tikus mati
- Pembuatan label
Tulis jenis kelamin, tanggal pembedahan, kemudian timbang berat tikus tersebut, serta ukur ciri morfologi kualitatif lainnya
- Setelah itu, tikus diletakkan dalam posisi terlentang. Pembedahan dilakukan dengan menggunting bagian perutnya, jangan sampai menggunting pada bagian susu. Usahakan pada saat pengguntingan daging tubuh tikus tidak terluka, agar tidak mengeluarkan darah.
- Kuliti tikus, setelah sampai pada bagian kaki, potong pada bagian persendiannya (lutut), demikian pula pada kaki depan. Pada bagian telinga, dan mata jangan sampai robek.
- Lalu lepaskan kulit dari badannya, setelah itu bersihkan tungkai kaki belakang dan tungkai kaki depan hingga bersih dari daging.
- Selanjutnya bersihkan tengkorak kepala. Pertama-tama buanglah mata secara hati-hati jangan sampai pecah. Lalu lidahnya dikeluarkan, beserta daging-daging yang melekat, terakhir keluarkan otaknya dengan menggunakan tissue atau suntikan. Setelah itu direbus agar sisa-sisa daging yang melekat lebih mudah untuk dibersihkan. Kemudian pasanglah label.
- Setelah urusan tengkorak selesai, kita kembali lagi pada kulit tikus yang telah dibersihkan. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah olesi kulit bagian dalam dengan sabun arsenit sampai merata. Setelah itu masukkan kapas kedalam tungkai kakinya sampai menyerupai bentuk semula. Untuk bagian ekornya gunakan kawat dan kapas, agar ekor tikus tersebut tetap kaku.
- Jahitlah bagian bibir, antar bibir atas dengan bibir bawah
- Terakhir masukkan kapas kedalam tubuhnya, sampai menyerupai bentuk semula, setelah itu jahitlah bagian perut tikus dengan rapi. Ganti matanya dengan menggunakan jarum pentul.
- Setelah selesai dijahit, rentangkan tikus tersebut pada steroform yang telah disediakan, biarkan beberapa hari sampai kering.
No comments:
Post a Comment