Kita sebagai aplikator perlu mengerti dan memahami beberapa hal dasar yang
berpengaruh terhadap kerja Pestisida dan dampak terhadap aplikator. Hal tersebut
adalah :
- Cara masuk :
Dalam
penggunaan pestisida kita harus memperhatikan bagaimana cara masuk pestisida
tersebut kepada OPT karena berhubungan dengan bagaimana pestisida tersebut juga
dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Menurut Lembaga Internasional masuknya
pestisida kedalam tubuh manusia yang terbanyak masuk melalui kulit yaitu
sebanyak 91% (kepala 37x, dahi 4.2x, mata 12x, perut 2.1x, lengan bawah, alat
kelamin)
Resiko
terbesar terpaparnya pestisida pada manusia adalah saat menakar dan memasukkan
pestisida, dan juga kelengkapan pelindung untuk aplikator.
- Tanda daya racun:
Pada
kemasan pestisida terdapat tanda warna yaitu merah yang artinya bahaya sekali,
kuning yang artinya bahaya, dan biru yang artinya cukup berbahaya.
Nilai dari daya racun yaitu menggunakan LD50, yaitu besarnya dosis
racun yang diberikan kepada binatang percobaan yang > mengakibatkan
½ (50%) dari binatang tersebut mati
- Tanda silang:
Dalam
kemasan pestisida juga terdapat tanda silang yang menandakan racun. Ada
beberapa warna yang menunjukkan arti dari tanda silang tersebut yaitu
hitam:bahan berbahaya, putih: iritasi(melecetkan), menyebabkan iritasi.
- Penetuan bahaya:
Dalam
menentukan bahaya kita harus memperhatikan tanda bahaya, pemaparan, dosis, dan
juga penggunaan alat.
- Piktrogram :
Piktrogram
adalah tanda label dalam kemasan pestisida yang didalamnya terdapat berbagai
keterangan mengenai pestisida tersebut.
Dalam
penggunaan pestisida baik dalam pencampuran maupun pengaplikasian aplikator
diharapakan selalu menggunakan perlindungan seperti sarung tangan, biasanya
yang berbahan nitril atau neoprene, tetapi bila tidak ada sarung tangan dapat
menggunakan plastik longgar agar dapat mudah dalam membukanya agar tidak
terjadi pemaparan pestisida langsung terhadap kulit.
- Perlindungan badan (Apron) :
Untuk
menghindari adanya paparan pestisida pada manusia dalam pengaplikasiannya, maka
diperlukan perlindungan badan, seperti masker, kupluk kepala, kacamata, sarung
tangan, sepatu bots, dan untuk perlindungan badan dengan menutupi baju lengan
panjang dengan plastik atau karung untuk menghindari paparan masuk kedalam
tubuh.
Cara
untuk pelepas sarung tangan yaitu dengan mengendorkan sarung tangan dan dubuka
secara bersama-sama agar tidak terjadi kontak dengan kulit, kemudian dicuci
dengan sabun, begitu pula untuk pakaian yang dipakai saat aplikasi harus
langsung dicuci dan juga mencuci tangan sebanyak tiga kali agar terhindar dari
paparan. Dan setelah itu aplikator perlu untuk membersihkan diri dengan mandi
dengan menggunkan sabun, untuk meluruhkan paparan pestisida.
- Pembelian, penyimpanan, penyampuran :
Sebagai
pengguna PPT kita harus tau bagaimana memilih pestisida yang masih baik dilihat
dari kemasan yang masih bagus dan yang paling penting kita harus mengetahui
terlebih dahulu jenis pestisida untuk mengendalikan OPT apa agar tepat sasaran.
Untuk pembelian PPT perlu diperhatikan dimana kita membelinya, PPT dapat dibeli
di koperasi pertanian atau toko alat pertanian yang resmi. Dalam membawa PPT
hendaknya terpisah dengan makanan dan gunakan pembungkus plastik lagi.
Untuk
penyimpanan persiapkan tampat khusus untuk PPT yang bertuliskan “bahaya” dan
tidak terjangkau oleh anak-anak. Kemudian pilahlah sesuai jenis pestisida.
Penyampuran
pestisida harus tepat dilakukan dan sesuai dosis dan konsentrasi. Untuk
pestisida yang berbentuk tepung dilartkan dalam air kemudian diaduk, untuk
mencampur pestisida yang berbentuk cair dan tepung dengan melarutkan dahulu
tepung dan air, kemudian masukkan yang cair, untuk yang berbentuk butiran
(granule) diaplikasikan pada tanah karena bersifat sistemik dan hendaknnya
menggunakan sarung tangan karena apabila terkena air atau keringat akan semakin
berbahaya.
- Alat-alat, cara mambersihkan, dan penggunaan:
Alat
aplikasi antara lain penyemprot/sprayer (hand sprayer, power sprayer, mist
blower) penghembus/ duster, dan pengabut-panas/fogger. Dan setelah digunakan
perlu dibersihkan dengan mencucinya dengan air sebanyak tiga kali, untuk
sprayer air dihempuskan dengan nozzel sebanyak tiga kali pengisian air.
Untuk
menggunakan alat-alat tersebut perlu diperhatikan bentuk pestisida tersebut.
Yang banyak dipakai adalah sprayer, maka dalam pengguaannya untuk menghindari
percikan atau luberan larutan pestisida saat diangkat maka dapat membuat meja
yang dapat mensajajarkan badan kita dengan sprayer.
- Kalibrasi :
Kalibrasi merupakan proses verifikasi
bahwa suatu akurasi alat ukur sesuai dengan
rancangannya. Kalibrasi biasa dilakukan dengan membandingkan suatu standar
yang terhubung dengan standar nasional maupun internasional dan
bahan-bahan acuan tersertifikasi.
- Ceceran PPT, penghancuran, penguburan kemasan, dan incinator:
Secara
tidak sengaja kadang kita saat mencampur terjadi ceceran
pestisida pada tanah, maka tanah yang terkena diisolasi dengan
tanah dan pasir, kemudian dibungkus plasik dan dibuang jauh dari
pemukiman dan sumber air.Untuk penghancuran kemasan dapat
dilakukan dimulai dengan mencuci kemasan agar mengurangi racun,
dilubangi dengan paku atau cutter, dan dikubur / dibakar.
pestisida pada tanah, maka tanah yang terkena diisolasi dengan
tanah dan pasir, kemudian dibungkus plasik dan dibuang jauh dari
pemukiman dan sumber air.Untuk penghancuran kemasan dapat
dilakukan dimulai dengan mencuci kemasan agar mengurangi racun,
dilubangi dengan paku atau cutter, dan dikubur / dibakar.
Penguburan
dilakuakn jauh dari pemukiman penduduk,
sumber air, dan lahan budidaya. Incinator merupaka tungku
pembakaran yang digunakan untuk membakar kemasan.
sumber air, dan lahan budidaya. Incinator merupaka tungku
pembakaran yang digunakan untuk membakar kemasan.
- PPPK (Pertolongan Pertama Pada Keracunan) :
Keracunan melalui kulit (dermal)
Keracunan melalui kulit ini dapat melalui percikan atau rembesan
ke dalam kulit saat pencampuran atau saat menggunakan baju yang
sudah terkontaminasi oleh racun. Bahaya keracunan seperti ini dapat
dikurangi dengan cara :
1. Penanganan pesticida secara hati-hati untuk menghindari
rembesan atau tumpahan.
2. Gunakan pakaian pelindung yang memadai
3. cuci secara langsung jika terjadi kontaminasi
4. Hindari pemaparan saat menyemprot
5. Ganti dan cuci semua pakaian pelindung ketika selesai
melakukan penyemprotan.
Keracunan melalui Oral
Walaupun jarang terjadi Namun akibat yang ditimbulkan
akan lebih parah, hal ini bisa terjadi makanan yang tidak
sengaja terkontaminasi dengan racun, hal ini dapat dihindari dengan cara :
1. jangan menyimpan pestisida dekat dengan makanan dan minuman
2. jangan mengangkut pestisida dicampur dengan bahan makannan
3. apabila terjadi keracunan maka upayakan dimuntahkan, atau
segera bawa ke rumah sakit
Keracunan secara inhalasi
Bahan kimia yang mudah menguap biasanya penyabab utama dari
keracunan yang di sebabkan melalui inhalasi ( pernafasan ), sebagai
tambahan perhatikan ventilasi pada saat melakukan pekerjaan yang
berhubungan dengn pestisida, keracunan melalui inhalasi dapat
dihindari dengan tindakan pencegahan sebagai berikut :
1. Meminimumkan drift ( percikan pestisida ),
gunakan tekanan spray yang tepat
2. Gunakan alat pelindung diri ( Masker dll )
3. Saat bekerja perhatikan dan pastikan ventilasi baik
4. apabila terjadi terhirup segera hindari sumber pencemar
dan segera berobat ke rumah sakit atau balai pengobatan terdekat.
Gejala –gejala umum keracunan
Gejala keracunan dapat timbul secara sendiri atau gabungan, adalah sebagai
berikut :
1. Umum – Lemah atau kelelahan
2. Kulit – iritasi, terbakar, berkeringat.
3. Mata - iritasi, mata merah, penglihatan Kabur, mata berair,
pupil melebar atau menyempit.
4. Sistem pencernaan – mulut atau kerongkongan terbakar,
keluar air ludah, muntah, sakit atau kram perut, diare.
5. Sistem pernafasan - sulit bernafas, batuk-batuk, sakit dada dll.
Butuh supplay berbagai alat pertanian seperti
ReplyDeletearit cagkul dan lainnya, hubugni kami