Hasil
|
Ulangan
I
|
Ulangan
II
|
Ulangan
III
|
|||
|
Waktu
|
Sisa
(ml)
|
Waktu
|
Sisa
(ml)
|
Waktu
|
Sisa
(ml)
|
KELOMPOK IIIB
|
|
|
|
|
|
|
S.
Cone 2 lubang
|
4’24’’
|
60
|
4’31’’
|
20
|
4’35’’
|
0
|
Hollow
Cone
|
5’3’’
|
2000
|
8’7’’
|
900
|
11’40’’
|
0
|
S.
Cone 1 lubang
|
5’
|
430
|
7’
|
450
|
8’
|
50
|
S.
Cone 7 lubang
|
2’25’’
|
0
|
1’52’’
|
1125
|
2’15’’
|
40
|
Pembahasan
Keefektifan suatu pengendalian
sangat tergantung pada sejumlah pestisida yang digunakan, dan hal ini akan
terjadi jika peralatan yang digunakan di kalibrasi dengan tepat. Dalam pengaplikasian kita harus mengetahui
terlebih dahulu volume total dari tangki yang digunakan, biasanya untuk back sprayer adalah 4-6
galon. Hal ini berguna untuk menentukan
luas area yang dapat disemprot pertangkinya.Cara pengkalibrasian sprayer :
1. Rataan Curah Semprot yang tersampaikan
2. Pengetahuan luas area semprot.
Meskipun cara tersebut bisa
digunakan secara sendiri-sendiri akan tetapi dalam pelaksanaannya sebaiknya antara satu dengan lainnya dipadukan. Metode 1
cocok untuk kalibrasi, sedangkan metode 2 digunakan untuk pemeriksaan
operasional. Pengaturan terhadap
kecepatan jalan, tinggi nozzle, tekanan pompa/rata-rata pompaan dapat dilakukan
apabila kedua metode tersebut tidak sesuai satu dengan lainnya. Proses pengkalibrasian hanya dilakukan dengan
menggunakan media air dalam kondisi udara yang tenang dengan kecepatan angin yang
tidak tinggi dan cepat.
No comments:
Post a Comment